Harapan untuk 40 tahun
Memulakan tugas baru , idea baru , dalam suasana baru, masyarakat baru , ...More

Seng Wani | Yang Berani
"SENG WANI" ,Beliau bukan dikalangan manusia pintar dan hebat ...More
Bankruptcy
Apa Itu Kebankrapan?...More

Yang Cantik dan Hendsome
Suami hendsome ,Isteri cantik tapi masih curang kenapa?...More
Sunday, March 20, 2011
Maid ( Pembantu Rumah ) Perkerjaan Berisiko Tinggi
Friday, March 4, 2011
Berdirinya Ku Disini
15 tahun dulu aku tidak menyangka sama sekali boleh kesini ,merentasi lautan dan negara yang dahulunya sangat asing bagiku. perbezaan budaya,bahasa, cara hidup dan aturan. Aku tidak mungkin berada disini tanpa kekuatan dan sokongan dari dia. Dia sendiri tidak tahu kejayan ku mengharungi hidup adalah kerana motivasi darinya . Aku berpegang kepada keyakinan diri ,petensi diri dan harga diri, biarpun dihadapkan dengan beribu kali kesilapan dan kegagalan.
Sudah lama aku tidak menulis lagi di blog ini, agak sibuk hingga pulang ke kampung jugak tidak sempat. Pokoknya bukan sebab sibuk sangat tapi setiap kali nak menulis rasa mcm tak berapa best. Entah kenapa, tapi hari ini ku gagahi diri untuk menulis, pada hari ini adalah hari penuh kesulitan, tak tahu samada ianya berlalu begitu saja atau apa apa saja yang buruk akan berlaku, namun sentiasa berdoa kepada Allah yang mencipta seluruh alam agar yang buruk itu bertukar kepada yang baik. Itu aja yang mampu ketika ini, kerana hanya DIA yang boleh merubah keadaan.
Aku sendiri tidak tahu dan menjangka kan apa yang berlaku pada hari ini. Berada di bumi asing, yang tidak pernah kukenal dan mengenaliku. Tidak pernah terfikir pun untuk kesini dan tinggal disini. Ada yang mengatakan apakah aku punya "orang" di sini yang membuatkan aku betah tinggal disini . Jawapanya "tidak". Pada asalnya aku tidak berniat berada disini. Ketika aku membuat kursus borong aku tidak begitu berpengalaman dan berpengehtahuan pun tentang dunia di sini. Tapi kursus borong yang aku anjurkan memerlukan aku berada disini. Di negara yang mempunyai penduduk hampir 400 juta ini . Terlalu padat dan sempit, tapi tidak menyempitkan akal dan fikiran ku. Ternyata terlalu banyak peluang yang ada yang masih berlum di teroka disini. Aku juga tidak menyangka jenama "Pasar Terbuka" yang belum pun gah di negara asalku diterima dengan begitu cepat disini. Bak kata orang 'kueh yang kita buat lebih cepat terjual di tempat orang berbanding di tempat kita sendiri'.
Dalam masa tidak sampai 1 bulan "Pasar Terbuka" sudah pun mempunyai tapaknya yang tersendiri. Disini sangat mudah untuk berniaga, semua orang boleh berniaga tanpa sekatan. Memberi peluang yang luas kepada kita untuk menjadi peniaga. Disini mereka langsung tidak tahu malu untuk berjualan atau berniaga atau memberi servis untuk mendapatkan uang. Saya dikatakan agak berjaya kerana membawa dan mewujudkan idea baru disini.
Lalu, kalau ini semua , di namakan kejayaan bagiku, untuk apa dan kepada siapa kejayaan ini ? Tidak lain dan tidak bukan hanya lah untuk keluargaku yang paling aku cinta dan untuk DIA. Dia yang begitu tabah,sabar dan tekun dalam melaksanakan tanggungjawabnya. Kalau DIA tidak ada kejayaan pada hari ini walau masih berantakan adalah sangat tidak bermakna bagiku.
Berjuang bermatian untuk membawa pulang kejayaan kalau tidak ada yang menyambutnya adalah kegagalan sebenarnya. Menanam jagung, lalu apabila jagung itu sudah membuahkan hasil tapi tiada siapa yang makan adalah tidak bermanafaat langsung penanamannya dan pembuahannya.
Sehingga kini sudah 16 tahun berlalu, beribu-ribu kegagalan yang aku tempuh, baik yang kecil atau besar. Namun belum sampai ketahap kehilangan nyawa. Kalau nyawa sudah hilang maka peluang untuk mencipta dan mewujudkan peluang sudah tidak mungkin bisa. Aku pernah hilang maruah dan harga diri, aku pernah hilang kawan dan sahabat,akupernah kehilangan kasih sayang, aku pernah hilang semua harta dan aku juga aku pernah hilang segala-galanya.
Sunday, January 16, 2011
Pasar Tegal Gubug Indonesia

Terik matahari yang membakar pesisir pantai utara (pantura) Cirebon perlahan menghilang. Sinarnya yang begitu garang, kini mulai tergantikan dengan semburat lembayung berwarna keemasan. Burung-burung di langit pun terbang beriringan kembali ke sarang.
Senja yang semakin gelap, tak membuat aktivitas warga di Desa Tegalgubug dan Desa Tegalgubug Lor, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon, Jabar, menjadi sepi. Warga di dua desa yang bertetangga itu justru menunjukkan sisi kehidupannya yang lain. Remaja putra dan putri berpakaian muslim rapi berbondong-bondong pergi ke masjid dan mushala yang banyak berdiri di dua desa tersebut. Nuansa relijius yang tampak dalam kehidupan warga di kampung santri itu, memang tak lepas dari pengaruh keberadaan pondok pesantren yang juga banyak berdiri sejak puluhan tahun silam.
Tak hanya itu, aktivitas warga di kedua desa tersebut tak berhenti sebatas pelaksanaan ibadah ritual semata. Nilai Islam yang mengajarkan agar setiap muslim harus menjadi kuat dalam segala hal, termasuk bidang perekonomian, benar-benar mereka laksanakan. Melalui kegiatan perdagangan, mereka berupaya menjemput rezeki dari Sang Maha Pemberi Kekayaan.
Bidang perdagangan yang mereka lakukan itu berupa penjualan bahan-bahan sandang yang dipusatkan di Pasar Tegalgubug, yang berjarak kurang lebih 500 meter dari desa mereka. Tak hanya pakaian jadi, namun barang-barang lain yang mereka jual adalah bahan dasar pakaian, kerudung, taplak meja, gorden, seprei, maupun bahan sandang lainnya. Barang-barang yang dijual di Pasar Tegalgubug itu asli buatan tangan mereka sendiri.
Setiap hari, denyut kehidupan warga di dua desa itu seolah tak pernah mati. Deru mesin jahit dan hamparan kain yang akan dibuat menjadi barang sandang siap pakai, akan mudah ditemui dalam keseharian sekitar 6.000 warga di Desa Tegalgubug dan 8.124 warga di Desa Tegalgubug Lor. Proses pembuatan barang-barang sandang tersebut dilakukan di rumah masing-masing warga. Aktivitas itu dengan sendirinya telah menjadikan kedua desa tersebut sebagai kawasan home industry.
Desa Tegalgubug dan Desa Tegalgubug Lor terbagi menjadi lima blok, yakni blok satu sampai blok lima . Setiap blok itu masing-masing memiliki produk keunggulan. Untuk Blok Satu, produk yang diunggulkan berupa pakaian jadi, Blok Dua unggul dalam produk kelambu tempat tidur dan taplak meja. Blok Tiga unggul dalam produk kerudung maupun pakaian jadi. Blok Empat unggul dalam penjualan bahan dasar pakaian, dan blok lima unggul dalam produk seprei dan sarung bantal, taplak meja, maupun celana panjang.
Seluruh produk yang mereka buat itu selalu disesuaikan dengan tren yang sedang berkembang di tengah-tengah masyarakat, atau yang sering dikenakan para artis sinetron terkenal yang sedang naik daun. Bahkan, mereka pun menamakan produknya sesuai dengan nama artis atau tokoh yang mengenakan model pakaian tersebut. Karenanya, jangan heran jika menemukan ada kerudung ‘Benazir’ (Bhuto), kerudung ‘Teh Ninih’, baju ‘A Rafiq’, baju ‘Talita’ (sinetron Cahaya), ataupun baju ‘Azizah’ (sinetron Azizah).
Barang-barang sandang yang telah mereka produksi itu lantas dijual di Pasar Tegalgubug. Namun, keberadaan pasar itu tidak berlangsung setiap hari, hanya Selasa dan Sabtu yang menjadi hari ‘pasaran’ di pasar tersebut. Karenanya, setiap Senin dan Jumat sore, ribuan warga di dua desa itu akan berduyun-duyun mengangkut barang dagangan yang telah mereka produksi ke pasar tersebut, baik dengan menggunakan mobil bak terbuka ataupun becak.
Aktivitas perdagangan di Pasar Tegalgubug biasa dimulai selepas sholat Isya hingga keesokan harinya sekitar pukul 14.00 WIB. Para pembeli yang datang ke pasar tersebut tak hanya berasal dari wilayah Cirebon , melainkan juga berasal dari berbagai daerah lainnya di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi , Nusa Tenggara, hingga negeri jiran Malaysia, bahkan negeri jauh seperti Afrika Selatan, Korea Selatan, maupun Nigeria. Selain kualitas yang bagus dan ketersediaan model pakaian yang lengkap, Pasar Tegalgubug pun diburu para pembeli karena harganya yang jauh lebih murah dibandingkan harga barang serupa di pusat perbelanjaan ataupun di toko biasa.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat, Ir H Maslani Samad (47), menjelaskan, sejarah Pasar Tegalgubug dimulai sekitar tahun 1914. Saat itu, warga setempat menggantungkan hidupnya dengan membuat dan menjual kemben, yakni perlengkapan kebaya kaum perempuan pada masa itu. Pasalnya, kaum perempuan di Tegalgubug memang mahir dalam menjahit. Para pembeli kemben itu berasal dari luar wilayah Cirebon . Mereka berdatangan dengan menggunakan pedati pada malam hari. Karena itulah, hingga kini, aktivitas perdagangan di Pasar Tegalgubug telah dimulai sejak malam hari sebelum ‘hari pasaran’ tiba.
Seiring berlalunya waktu, aktivitas perdagangan di Pasar Tegalgubug pun terus berjalan. Namun, aktivitas perdagangan itu belum dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Karenanya, kaum lelaki di desa tersebut lantas merantau ke Bandung untuk menjadi tukang becak. Tahun 1960-an, di Bandung mulai menjamur industri tekstil. Seringkali, pabrik-pabrik tekstil itu membuang sisa-sisa kain yang tidak mereka gunakan.
‘’Melihat hal itu, para tukang becak yang berasal dari Tegalgubug memungut sisa-sisa kain tersebut dan membawanya pulang. Mereka yakin kain-kain itu dapat dimanfaatkan bila diolah lebih lanjut oleh istri mereka yang memang pandai menjahit,’’ ujar H Maslani.
Keyakinan para tukang becak itu memang tidak keliru. Kain-kain sisa yang telah dijahit menjadi pakaian jadi itu, sangat laku dijual di Pasar Tegalgubug. Bahkan, permintaan pun terus meningkat hingga akhirnya mereka tak lagi hanya menggunakan kain sisa untuk dijahit menjadi pakaian jadi, melainkan juga membeli kain secara utuh.
Melalui promosi dari mulut ke mulut, keberadaan Pasar Tegalgubug pun semakin dikenal. Apalagi, lokasinya yang terletak di sisi jalur utama pantura penghubung Jakarta dan Jateng, menjadikan Pasar Tegalgubug sangat mudah untuk dijangkau oleh para pembeli yang datang dari berbagai daerah. Tercatat, ada sekitar 5.000 pedagang yang kini berjualan di Pasar Tegalgubug.
‘’Barang-barang di Pasar Tegalgubug sangat laku hingga perputaran uang di pasar ini bisa mencapai kurang lebih Rp 5 miliar untuk setiap hari pasaran. Dengan demikian, jika dihitung satu bulan, maka perputaran uang di pasar ini bisa mencapai kurang lebih Rp 40 miliar,’’ tutur H Maslani, yang memiliki usaha pembuatan perlengkapan pesta pernikahan dengan nama produk Sanga Sanga Production.
Salah seorang pemilik usaha penjualan bahan dasar pakaian, Hj Sofiyatun, menuturkan, omset penjualannya untuk setiap hari pasaran rata-rata mencapai Rp 200 juta. Bahkan jika permintaan dari pembeli sedang ramai, omset penjualannya bisa mencapai Rp 500 juta untuk setiap hari pasaran.
‘’Alhamdulillah. Padahal saya memulai usaha ini dengan hanya bermodalkan awal Rp 300 ribu,’’ kata Hj Sofiyatun.
Menurut H Maslani, aktivitas perdagangan bahan sandang tersebut telah mampu mengubah tingkat perekonomian warga Desa Tegalgubug dan Desa Tegalgubug menjadi jauh lebih baik. Meski desa mereka bernama ‘gubug’ yang berarti rumah sederhana yang berdinding pagar dan beratap jerami, namun kini rumah-rumah warga di desa itu telah berubah menjadi rumah permanen berdinding dan berlantai marmer. Anak-anak mereka pun tidak sedikit yang dapat mengenyam pendidikan hingga tingkat strata satu dan strata dua di berbagai perguruan tinggi. Dan sebagai rasa syukur kehadirat Sang Mahakuasa yang telah melapangkan rezeki, mayoritas warga di dua desa itu rata-rata telah menunaikan ibadah haji, bahkan hingga beberapa kali.
‘’ Namun memang, setiap usaha pasti ada pasang surutnya,’’ tutur H Maslani.
Maslani menjelaskan, penurunan aktivitas perdagangan di Pasar Tegalgubug pernah terjadi saat harga BBM naik sangat tinggi pada tahun 2001-an, yang menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Selain itu, faktor alam berupa gelombang laut yang tinggi juga turut berpengaruh karena pembeli di Pasar Tegalgubug banyak juga yang berasal dari luar pulau Jawa.
Tuesday, January 11, 2011
Security Tips For Facebook User
Here's some advice from Sileo, who wrote the "Facebook Safety Survival Guide," about protecting online privacy on all social-networking sites:
• Never post your exact date and place of birth. It's invaluable information to identity thieves, particularly when the two are bundled together.
• Never post your address, phone number or email address. This is plum information to scammers and marketers who are looking for nuggets of your identity.
• Control who can see your personal information. Many social-networking sites have privacy features, but they change often. Know what they are, stay on top of them and restrict your page to your real friends, not friends of friends or someone you met in a bar.
• Limit information about your activities. If you must brag about a trip or a fabulous party, do it after the fact.
• Remember that what you post is public and permanent. Don't put up embarrassing photos that you wouldn't show your grandmother. Don't complain about your job or your boss. Don't say something to or about someone that you wouldn't say to his face. Don't threaten others.
• Know the four types of Facebook users: friends, outsiders, businesses and enemies.
• You should know exactly who wants to be your friend or is asking you to link into their network. Some people will befriend your friends to get to you or your company.
• Be wary of seemingly harmless quizzes. When someone invites you to take a survey, say, "10 Things Others Don't Know About You" or "My Favorite Things," it may be designed to harvest your data. The name of the street you grew up on or your favorite vacation spot could be clues to your passwords.
• Before you share any information anywhere online about yourself or your workplace, ask this question: What would the consequences be if this information fell into the hands of my boss, competitor or people who don't like me?
Jennifer Waters is a MarketWatch reporter, based in Chicago
Thursday, January 6, 2011
Top 10 Reasons Small Businesses Fail
One of the least understood aspects of entrepreneurship is why small businesses fail, and there's a simple reason for the confusion: Most of the evidence comes from the entrepreneurs themselves.
I have had a close-up view of numerous business failures -- including a few start-ups of my own. And from my observation, the reasons for failure cited by the owners are frequently off-point, which kind of makes sense when you think about it. If the owners really knew what they were doing wrong, they might have been able to fix the problem. Often, it's simply a matter of denial or of not knowing what you don't know.
In many cases, the customers -- or, I should say, ex-customers -- have a better understanding than the owners of what wasn't working. The usual suspects that the owners tend to blame are the bank, the government, or the idiot partner. Rarely does the owner's finger point at the owner. Of course, there are cases where something out of the owner's control has gone terribly wrong, but I have found those instances to be in the minority. What follows -- based on my own experiences and observations -- are my top 10 reasons small businesses fail. The list is not pretty, it is not simple, and it does not contain any of those usual suspects (although they might come in at Nos. 11, 12 and 13).
1. The math just doesn't work. There is not enough demand for the product or service at a price that will produce a profit for the company. This, for example, would include a start-up trying to compete against Best Buy and its economies of scale.
2. Owners who cannot get out of their own way. They may be stubborn, risk adverse, conflict adverse -- meaning they need to be liked by everyone (even employees and vendors who can't do their jobs). They may be perfectionist, greedy, self-righteous, paranoid, indignant, or insecure. You get the idea. Sometimes, you can even tell these owners the problem, and they will recognize that you are right -- but continue to make the same mistakes over and over.
3. Out-of-control growth. This one might be the saddest of all reasons for failure -- a successful business that is ruined by over-expansion. This would include moving into markets that are not as profitable, experiencing growing pains that damage the business, or borrowing too much money in an attempt to keep growth at a particular rate. Sometimes less is more.
4. Poor accounting. You cannot be in control of a business if you don't know what is going on. With bad numbers, or no numbers, a company is flying blind, and it happens all of the time. Why? For one thing, it is a common -- and disastrous -- misconception that an outside accounting firm hired primarily to do the taxes will keep watch over the business. In reality, that is the job of the chief financial officer, one of the many hats an entrepreneur has to wear until a real one is hired.
5. Lack of a cash cushion. If we have learned anything from this recession (I know it's "over" but my customers don't seem to have gotten the memo), it's that business is cyclical and that bad things can and will happen over time -- the loss of an important customer or critical employee, the arrival of a new competitor, the filing of a lawsuit. These things can all stress the finances of a company. If that company is already out of cash (and borrowing potential), it may not be able to recover.
6. Operational mediocrity. I have never met a business owner who described his or her operation as mediocre. But we can't all be above average. Repeat and referral business is critical for most businesses, as is some degree of marketing (depending on the business).
7. Operational inefficiencies. Paying too much for rent, labor, and materials. Now more than ever, the lean companies are at an advantage. Not having the tenacity or stomach to negotiate terms that are reflective of today's economy may leave a company uncompetitive.
8. Dysfunctional management. Lack of focus, vision, planning, standards and everything else that goes into good management. Throw fighting partners or unhappy relatives into the mix, and you have a disaster.
9. The lack of a succession plan. We're talking nepotism, power struggles, significant players being replaced by people who are in over their heads -- all reasons many family businesses do not make it to the next generation.
10. A declining market. Book stores, music stores, printing businesses and many others are dealing with changes in technology, consumer demand, and competition from huge companies with more buying power and advertising dollars.
In life, you may have forgiving friends and relatives, but entrepreneurship is rarely forgiving. Eventually, everything shows up in the soup. If people don't like the soup, employees stop working for you, and customers stop doing business with you. And that is why businesses fail.
Friday, December 10, 2010
Anda memerlukan Pembantu Rumah yang baik ?





Monday, November 8, 2010
Tuesday, October 19, 2010
PasarTerbuka™ Antarabangsa ( Malaysia )

KONSEP
Konsep bagi PasarTerbuka™ Antarabangsa ( Malaysia ) ini ialah “Retail in Wholeseller” iaitu peruncitan dalam pemborongan . Konsep pasar yang ingin di ketengahkan ialah satu mekanisma yang mana semua orang yang ingin memulakan perniagaan terutamanya golongan yang berpendapatan rendah dan sederhana khusus kepada peniaga berskala kecil memulakan pernigaan secara borong dengan mudah. Kita menyediakan tempat dan prasarana ringkas tanpa kos yang tinggi, dimana dengan kos yang rendah ini akan mengurangkan jumlah bayaran yang di kenakan kepada peniaga, secara tidak langsung peniaga tidak terbeban dan boleh menjual barangan dengan harga yang rendah dari pasaran. Apabila barang jualan di jual rendah dari harga pasaran atau dalam istilah lain panggil harga borong, maka kesan langsung yang akan di perolehi ialah pengguna dapat membeli barangan dengan harga yang rendah dengan senang hati. Secara logiknya bagaimana harga jualan rendah ini boleh di laksanakan oleh peniaga ialah kerana kos sewa dan operasi yang murah, tidak seperti barangan sama yang dijual di pasar-pasar besar yang mengenakan sewa tapak yang tinggi. Maka dengan kos sewa tapak yang tinggi harga barang yang ditetapkan juga perlu tinggi bagi mengimbangi kos padahal kualiti dan bentuk barang adalah serupa.
PasarTerbuka™ Antarabangsa ( Malaysia ) ini tidak seperti pasar atau bazaar yang diwujudkan atau diuruskan oleh pihak swasta yang hanya mementingkan keuntungan di pihak penganjur dengan mengenakan bayaran yang tinggi kepada peniaga yang mana secara tidak langsung akan menaikkan harga barang dengan alasan yuran atau permit yang dikenakan terlalu tinggi. Apabila harga barang yang tinggi di kenakan kepada pengguna, pengguna akan menjadi berkurangan akibat pengguna akan memilih untuk membeli di pasar atau pasaraya besar seperti Tesco, Carefour dan Giant. Keadaan ini akan member kesan buruk kepada peniaga itu sendiri yang akhirnya akan menangung kerugian dan akhirnya pasar tersebut di tutup.
PasarTerbuka™ Antarabangsa ( Malaysia )yang diuruskan oleh Orangkita Business Solution [ 001981900-P ] dengan kerjsama pihak PBT ini akan mementingkan dan mengetengahkan konsep “Retailer In Wholeseller” iaitu peniaga menjual barang secara runcit tetapi dengan harga borong dan pembeli pula boleh mudah membeli. Situasi menang-menang ini akan memberi kesan dan impak yang baik kepada pertumbuhan dan perkembangan ekonomi peniaga itu sendiri ,malahan secara secara tidak langsung akan memberi keuntungan kepada pengguna dengan menjimatkan kos pembelian dan mengurangkan kos perbelanjaan.
PasarTerbuka™ adalah jenama yang telah di daftarkan di Perbandan Harta Intelek Malaysia di jangka akan menjadi pusat kunjungan orang ramai yang menginginkan suasana membeli belah secara terbuka ,termurah dan termudah di Malaysia . PasarTerbuka™ Antarabangsa ( Malaysia ) yang dijangka akan di buka awal tahun 2011 di 3 lokasi utama negara iaiatu di Johor Bharu ( Zon Selatan ) , Seberang Jaya ( Zon Utara ) dan Subang ( Zon Tengah ) . Lokasi tersebut adalah lokasi yang strtegik yang tidak jauh dari pelabuhan utama negara.
Disamping itu juga PasarTerbuka™ Antarabangsa dijangka bukan sahaja akan terdapat di Malaysia tetapi juga akan di buka di negara-negara pengeluar utama barangan berkos rendah di dunia seperti di Indonesia ,India ,China dan Vietnam. Ini bertujuan bagi menjadikan PasarTerbuka™ Antarabangsa sebagai hub perdangangan borong sedunia.
Bagi memenuhi hasrat pembukaan PasarTerbuka™ Antarabangsa ( Malaysia ) ini maka peserta-peserta atau pedagang-pedangan harus mempunyai ilmu dan pengalaman pemborongan yang cukup. Oleh yang demikian peserta-peserta harus memiliki pengehtahuan khusus dalam pemborongan. Maka yang demikian syarat utama penyertaan anda mestilah menyertai ” Kursus Borong Pemborong , Pengimport dan Pembekal” di Kursus Borong Dot Com.
TUJUAN
PasarTerbuka™ Antarabangsa ( Malaysia )
(1) Menggalakan penyertaan semua golongan untuk menceburkan diri dalam bidang perniagaan borong berskala kecil dengan kos permulaan yang rendah
(2) Mengadakan aktiviti yang dapat membina peribadi, menyemai semangat persaudaraan dan keusahawan, meningkatkan kesetianegaraan dan mewujudkan kesedaran terhadap perlunya menjahui unsur dan nilai negative dikalangan masyarakat;
(3) Mengadakan dan meyelaraskan akiviti untuk peniaga dan pembeli dalam menbentuk dan membangunkan minda yang cemerlang dalam dunia perniagaan dan keusahwanan
(4) Menghimpunkan serta menjadikan pasar ini satu tempat himpunan peniaga-peniaga dan usahawan kecil untuk menjual produk buatan mereka terus kepada pengguna tanpa melalui orang tengah
(5) Menjadikan salah satu tempat perniagaan kepada peniaga untuk menambah sumber pendapatan mereka seterusnya dapat menyumbangkan kepada pertumbuhan ekonomi Negara.
(6) Menyediakan satu peluang dan tempat kepada pengguna untuk membeli barangan dengan kadar yang murah dan memuaskan.
(7) Menyediakan satu kawasan yang mempunyai kemudahan selesa kepada pengunjung untuk membeli belah secara borong dan hampir dengan kediaman
(8) Mewujudkan satu pasar yang berkonsepkan borong tetapi berskala kecil
Secara nyatanya tujuan utama pembukaan PasarTerbuka™ Antarabangsa ( Malaysia ) ini adalah untuk mewujudkan satu peluang perniagaan kepada sesiapa yang berminat . Ini adalah kerana orang kita yang mempunyai modal yang kecil adalah tidak mampu menyaingi pasar-pasar besar seperti Tesco , GM, Giant dan Carrefour yang berskala besar dan berbumbung. Namun dengan adanya PasarTerbuka™ Antarabangsa ( Malaysia ) ini dapatlah orang kita menyertainya melalui penggabungan dan kerjasama.
PENYERTAAN
(1) Syarat-syarat menyertai PasarTerbuka™ Antarabangsa ( Malaysia ):
(a) Warganegara Malaysia
(b) Mempunyai barang (bukan barangan hasil curi dan dari hasil yang haram yang menyalahi udang-undang Negara) yang ingin dijual atau dipromosikan dengan harga borong;
(c) Sanggup mematuhi peraturan PasarTerbuka™ Antarabangsa ( Malaysia )ini setiap masa;
(d) Harga barangan yang hendak di jual mestilah harga borong;
(e) Wajib menyertai Kursus Borong di Kursus Borong Dot Com @ www.kursusborong.com
(2) Tiap-tiap permohonan untuk menyertaiPasarTerbuka™ Antarabangsa ( Malaysia )ini mestilah menggunakan borang rasmi yang disediakan secara manual atau membuat permohonan secara dalam talian di www.pasarterbuka.my
(3) Tiap-tiap pemohon yang permohonannya telah diluluskan seperti tersebut di atas, hendaklah dikehendaki membuat bayaran pendahuluan sebanyak dan seperti yang diputuskan oleh jawatankuasa pengelola PasarTerbuka™ Antarabangsa ( Malaysia ) ini.
Tuesday, October 12, 2010
Ada nggak ada, yang penting kita tertawa
yang penting kita tertawa
Ada nggak ada,
yang penting kita gembira
Sekarang miskin,
siapa tau besok kaya
Sekarang bokek,
Siapa tau besok tokek... eh beruang
Roda... kan berputar
Kadang di bawah, kadang di atas
Suka nggak suka,
Enaknya sukain saja
Enak nggak enak,
Enaknya enakin saja
Jangan mikirin
Tanggal muda tanggal tua
Yang penting masih
Bisa ngutang tetangga
Biar makan nasi pera
Kalau ngumpul aduh enaknya
(Aduh enaknya)
Dibuat gampang
Hidup ini bisa gampang
Dibuat susah
Hidup ini bisa susah
Yang penting kita suka
Kue sera-sera
Kue satu, di bagi rata
(Dibilang tinggi... nggak juga
Dibilang pendek... nggak juga
Dibilang kuning... nggak juga
Dibilang cokelat... nggak juga
Apa dongg...?
Mau tau? Nih... Yeaaaaah)
Ada nggak ada,
yang penting kita tertawa
Ada nggak ada,
yang penting kita gembira
Sekarang miskin,
siapa tau besok kaya
Sekarang bokek,
Siapa tau besok tokek... eh beruang
Jangan mikirin
Tanggal muda tanggal tua
Yang penting masih
Bisa ngutang tetangga
Biar makan nasi pera
Kalau ngumpul aduh enaknya
(Aduh enaknya)
Dibuat gampang
Hidup ini bisa gampang
Dibuat susah
Hidup ini bisa susah
Yang penting kita suka
Kue sera-sera
Kue satu, di bagi rata
(Dibilang besar... nggak juga
Dibilang kecil... nggak juga
Dibilang bulat... nggak juga
Dibilang kotak... nggak juga
Apa dongg...?
Makanya dengerin. Nih... Yeaaaaah)
Ada nggak ada,
yang penting kita tertawa
Ada nggak ada,
yang penting kita gembira
Sekarang miskin,
siapa tau besok kaya
Sekarang bokek,
Siapa tau besok tokek... eh beruang
Ada nggak ada,
yang penting kita tertawa
Ada nggak ada,
yang penting kita gembira, (Lagi????)
Ada nggak ada,
yang penting kita tertawa
Ada nggak ada,
yang penting kita gembira
Ada nggak ada,
yang penting kita tertawa
Ada nggak ada,
yang penting kita gembira
Ada nggak ada,
yang penting kita tertawa
Ada nggak ada,
yang penting kita gembira
Ada nggak ada,
yang penting kita tertawa
Ada nggak ada,
yang penting kita gembira
Ada nggak ada,
yang penting kita tertawa
Ada nggak ada,
yang penting kita gembira
Ada nggak ada,
yang penting kita tertawa
Ada nggak ada,
yang penting kita gembira
Monday, October 11, 2010
Tips membeli belah di Hong Kong

Anda boleh mempercayai kedai-kedai yang mempamerkan tanda QTS. kerana mereka mesti memenuhi syarat-syarat penilaian kualiti yang ketat setiap tahun, dan ini bermakna mereka:
•Mempamerkan tanda harga dengan jelas
•Mempamerkan maklumat produk dengan jelas
•Memastikan perkhidmatan pelanggan terbaik melalui kakitangan jualan yang mempunyai maklumat terperinci mengenai produk supaya dapat menjawab semua soalan yang dikemukakan.
Skim Perkhidmatan Pelancongan Berkualiti dianjurkan oleh Lembaga Pelancongan Hong Kong, yang juga menyediakan bantuan untuk menjawab sebarang pertanyaan mengenai pembelian dari kedai dan restoran di bawah skim QTS.
Untuk mencari kedai QTS, sila klik di sini.
Bandingkan harga
Banding harga sebelum anda membeli. Harga-harga biasanya dipamerkan dengan jelas, terutama di pusat membeli-belah, pasaraya dan rangkaian kedai. Bagaimanapun, sesetengah kedai-kecil kecil dan peniaga di pasar terbuka tidak selalunya mempamerkan harga. Oleh itu, anda boleh tawar menawar harga di setengah kedai tersebut.
Kenali produk anda
Pastilan anda mengetahui apa yang anda hendak dari segi model,ciri-ciri, harga,aksesori dan waranti termasuk liputan geografinya.Sila hubungi Majlis Pengguna di 2929 2222 untuk nama-nama ejen jenama popular.
Memeriksa produk anda
Semak resit anda dan pastikan semua maklumat dan sebarang perjanjian secara lisan disenaraikan sepenuhnya.
Bayaran menggunakan kad kredit
Kebanyakkan kedai di Hong Kong menerima kredit kad. Semak slip kad kredit sebelum menandatanganinya dan jangan lupa mengambil resit anda. Syarikat pengeluar kad kredit dan/atau bank yang mengeluar kad-kad tersebut mungkin mengenakan caj yuran tukaran matawang bila membuat pembelian di luar negara. Sila semak dengan syarikat/bank berkenaan bagi mendapat maklumat lanjut mengenainya.
Nasihat ketika membeli barang kemas, barang emas dan jamtangan
•Hanya beli dari kedai-kedai terkemuka dan dapatkan resit yang sempurna yang mengandungi butir-butir pembelian
•Mengikut undang-undang, barang emas dan platinum mempunyai cop pengesahan ketulenannya. Bagi emas, cop ketulenannya ialah 999.9 (99.99% tulen), 999 (99.9% tulen), 990 (99% tulen bagi emas 24-karat), 916.6 bagi emas 22 karat, 750 bagi emas 18 karat dan 585 bagi emas 14 karat. Bagi platinum pula, cop pengesahan ketulenannya ialah PT990 (99% tulen) dan PT900 (90% tulen).
•Harga runcit bagi barang emas dan platinum yang 99% tulen atau lebih (dan dikenali sebagai Chuk Kam atau Chuk Pak Kam) berdasarkan kepada faktor-faktor seperti beratnya, kehalusannya, ukirannya, komisyen dan rekabentunya
•Barang emas putih biasanya ditanda sebagai emas 18 karat 750. Ini bermakna 75 peratus daripada barangan tersebut adalah emas kuning yang dicampur dengan logam-logam lain, menggunakan ‘electro-plating’ (atau teknik yang serupa), yang menukarkan warnanya menjadi putih. Selepas dipakai untuk jangka waktu tertentu, emas putih 18 karat kembali menjadi kuning.
•Gunakan “4C” ketika hendak membeli berlian: karat, kejernihannya, potongannya dan warnyanya. Dapatkan laporan makmal sebagai garispanduan dan untuk tujuan insurans.
•Apabila membeli mutiara, periksa keaslian, periksa asal usulnya, seri cahayanya, saiz dan kecerahan kilauannya
•Apabila membeli jed, periksa jenisnya, kualiti dan asal usulnya.
•Talian telefon yang berguna:
Persatuan Tukang Emas dan Barangan Kemas Hong Kong (tel: 852 2543 9633). Bagi berlian dan penilaiannya, hubungi Persekutuan Berlian Hong Kong, China Ltd (tel: 852 25245081). Bagi senarai makmal ujian permata, hubungi Persatuan Gemologi Hong Kong (tel: 852 23666006).
Bantuan Pengguna
Sentiasa simpan resit belian anda dan jika adan sebarang masalah, hubungi badan-badan berikut:
Hak-hak pengguna atau membelibelah
Talian terus Majlis Pengguna: 2929 2222
Isnin hingga Jumaat, 9 pagi– 5:30 petang, atau pada yang lain, sila tinggalkan pesanan.
Produk palsu atau cetak rompak
Talian terus Jabatan Kastam: 28157711
Pertikaian serius
Polis Hong Kong: 999 (24 jam)
Saturday, October 9, 2010
Rocksoft Server Down | Web pun down ..
Oleh yang demikian , domain-domain berikut mengalami gangguan buat masa ini :
www.kursusborong.com
www.ibnutaharim.net
www.pasarterbuka.my
Buat sementara waktu pengunjung-pengunjung web saya boleh menggunakan backup link berikut :
www.kursusborong.blogspot.com [ Kursus Borong ]
www.ibnutaharim.blogspot.com [ Ibnu Taharim ]
Segala Kesulitan Amat di kesali .
Police set to pile charges against Ba’asyir

Police set to pile charges against Ba’asyir
Dicky Christanto, The Jakarta Post, Jakarta Fri, 10/08/2010 9:34 PM National
The National Police are set to add more anti-terrorism charges against Abu Bakar Ba’asyir, following a finding that he was likely to have incited actions in North Sumatra’s robbery and attack against a police station.
“We will compile the testimonies from the group members, including those who listen to Ba’asyir’s sermons in Hamparan Perak, [North Sumatra]. We will add them to the Ba’asyir case file so people can get a clearer picture of the cleric’s involvement in these events,” National Police spokesman Insp. Gen. Iskandar Hasan told journalists Friday.
Iskandar was referring to an alleged terrorist group military-style training camp in Jantho, Aceh, a CIMB Niaga armed bank robbery in Medan on Aug. 18 and a fatal attack on Hamparan Perak Police in Deli Serdang, North Sumatra, in September.
The National Police’s antiterror squad Detachment 88 arrested Ba’asyir in West Java on Aug. 10, when the firebrand cleric and his family were on their way home in Central Java.
The police believed the members of Jantho camp were related to Al-Qaeda, Jamaah Islamiyah (JI) and Jamaah Ansharut Tauhid, led by Ba’asyir. The police are now trying to find more evidence linking Ba’asyir’s sermons in Hamparan Perak to the armed robbery and the attack
sumber ; Jakarta
Five questions — and answers — about Facebook Groups
Another week, another Facebook controversy — this time, over the site’s just-relaunched "Groups" feature, which lets you create instant private or public spaces for your friends, co-workers, fellow hobbyists, you name it.
Personally, I think the idea behind the new Groups feature is an excellent one. By designating smaller circles of friends within your overall list of Facebook pals (which, for some online social butterflies, can easily run into the thousands), you can post updates, photos, videos, and URLs to your individual subsets without bothering everyone on Facebook with the minutiae of, say, your breakfast menu, or how quickly you crossed the finish line in your latest half-marathon.
Indeed, I might start actually posting to Facebook again now that I’ve created a tiny group of friends (three, to be exact) who (a) I trust, and (b) won’t be annoyed by any pointless musings that I'll be tacking onto our wall. (Uh, guys — you don’t mind, right?)
But it didn’t take long for a controversy to flare up: namely, the fact that your Facebook friends can add you to any group they so choose — as long as they’re already members of said group — without your permission.
Why did Facebook make Groups go the "opt-out" rather than "opt-in" way? "To make the product simple" is the official line. Another likely reason for the policy, I’m guesssing, is that it encourages the rapid growth of ... well, new groups. Without the necessity of waiting for invitees to accept an invite, Facebook’s groups are free to grow quickly and exponentially. The more — and bigger — groups there are, the more Facebook members will use them — and that’ll make groups more attractive to app developers and advertisers. Hey, that’s business, like it or not.
Of course, the downside is that you might find yourself suddenly signed up into a Facebook group (or groups) you hadn’t bargained for, such as the "Underwater Basket-weavers of America," with your inbox suddenly flooded with email notifications for each and every snapshot, comment, and update posted to the collective group wall.
That’s a side-effect I’d count as more of an annoyance than anything else, although there’s always the more worrisome possibility that one of your frenemies will add you to a group of a more, ah, unsavory nature.
So, here are five questions — and answers — for how to weather the current Facebook Groups storm (or tempest in a teapot, depending on how you look at it).
1. Who can add me to a Facebook group?
Not just anyone can add you to a group — in fact, only someone who’s already one of your Facebook friends can do so. Still, it’s a bit disturbing that any of your Facebook friends can add you to, say, the "Bald Eagle Hunters Club" without getting your permission.
Then again, your friend would already have to be a "BEHC" member before he or she could invite you to the group ... and besides, who is this so-called friend, anyway? Indeed, the story that sparked this whole debate about the Groups feature involves someone with more than 4,000 Facebook friends. I don’t think I’ve even met 4,000 people in my 41 years on Planet Earth, much less know 4,000 people whom I’d be willing to "friend" on Facebook.
Suggestion: If you’re seriously worried about people adding you to groups that you’d rather not be a member of, maybe it’s time to pare down your Facebook friends list, starting with anyone who added you to a group you didn’t want to be a member of. The "Remove from Friends" button can be, in fact, your friend.
2. How do I leave a group — and prevent someone from adding me again?
Wait — so, you didn’t want to be a member of the "Underwater Basket-weavers of America"? Just visit the group page, click on the "Leave Group" link under the list of members, and you’re outta there — simple. After that, no one will be able to re-add you to the group in question without your explicit permission.
3. But even if I remove myself from a group, won’t the fact that I got added in the first place pop up in my Facebook news feed, for all to see?
Yep, you’re right. You can always delete the notification from your wall, but that won’t stop your Facebook friends or other users (depending on your privacy settings) from seeing the update before you were able to delete it.
One proactive (if extreme) measure, is to deny the Groups app permission to publish stories to your wall; just click on Account on the top-right of the Facebook interface, then select Application Settings. Find the Groups app, click Edit Settings, then click the "Additional Permissions" tab (almost there), and, finally, uncheck the box that reads "publish content to my wall."
4. How do I cut down on all these email notifications from my groups?
Getting inundated with a flood of email messages every time someone posts a "Cute photo!" comment onto a group snapshot can quickly grow tiresome. If you’d like to keep your inbox as uncluttered as possible, just tweak your Groups notification settings: Visit the specific group page, click the "Edit Settings button" in the upper-left-hand corner of the page, and select the radio button next to the option you prefer (for example, you can get a notification each and every time a member posts or comments, only when a friend posts, or only when someone comments on one of your posts). You can also visit the email notification page in your privacy settings and turn off all notifications if you wish.
5. Can the other members in my new group see all my Facebook info?
So, the worst has happened: Your now ex-friend just added you to the "Bald Eagle Hunters Club," and all of a sudden you’re unwillingly mingling with a bunch of ... well, people you wouldn’t normally invite over for tea. Since you’re in a group with these guys, do they now have access to all your Facebook info?
Here’s the good news: not if you’ve limited access to your profile in Facebook’s privacy settings. If you’ve restricted your updates, photos, and personal data to "friends only," your fellow "Bald Eagle" members won’t be able to see anything about you except your publicly accessible profile info (which, again, you can customize in your privacy settings).
On the other hand, if your privacy settings allow anyone and everyone to see your Facebook info, other, non-friend members in your new Group will be able see your data too — then again, they already could, even before you (unwittingly or not) joined the group.
Bonus: What can I do to ensure my privacy is completely secure in a group — or on Facebook in general?
You probably already know all this, but it bears repeating in light of the new Groups controversy: Facebook isn’t about keeping your personal info safe. It’s a (for-profit) business that does everything it can to get people to share their personal information. That’s not an excuse, it’s just a fact.
If you’re really worried about your privacy on Facebook, please — don’t post your personal details, photos, videos, street addresses, or phone numbers on Facebook. Seriously! It might even be time to delete your account, or just don’t join at all. Trust me, you’ll still be able to make friends in the real world.
But if you still want to be on Facebook, you’ll have to accept the fact that you’re putting your personal information in Facebook’s hands. Don’t trust Facebook — or your friends on Facebook, for that matter? Then maybe Facebook isn’t for you.
— Ben Patterson is a technology writer for Yahoo! News.
Friday, October 8, 2010
Facebook's New Groups Feature Worries Some
Buzz up!
EmailPrint..Related Quotes Symbol Price Change
^DJUSS 477.86 -0.58
^IXIC 2,383.67 0.00
^IXK 1,208.27 0.00
Robert McMillan Robert Mcmillan – Fri Oct 8, 4:00 am ET
This week's overhaul of Facebook groups quickly led to an outcry over the way the service works, but the bigger lesson may be simply this: Be careful who you befriend.
The problems started on Thursday, the day after Facebook revamped groups, giving users a way to compartmentalize their Facebook lives and post certain items to pre-designated groups of people. That's when technology blogger Michael Arrington, Facebook CEO Mark Zuckerberg, and Mahalo founder Jason Calacanis all found themselves added to a group called NAMBLA. It wasn't immediately clear what this page was set up for, but NAMBLA is an acronym for the completely unsavory North American Man/Boy Love Association. (For South Park fans, it refers to the National Association of Marlon Brando Look-Alikes).
Mahalo CEO Calacanis quickly fired off an email to Zuckerberg Calacanis quickly fired off an email to Zuckerberg saying that he was troubled to have been added to the group without being given the opportunity to opt in.
[Photos: More of controversial Facebook CEO Zuckerberg]
That was followed by general confusion, with some reporting that Facebook's new feature could be used to unilaterally add anyone to a group.
But that isn't the case. The groups feature now lets users automatically add existing friends to groups, but they can't do this with people they don't know.
How did Zuckerberg get added to NAMBLA then? That's all down to tech blogger Arrington. "I typed in his name and hit enter,' Arrington wrote on TechCrunch. "He's my Facebook friend, I therefore have the right to add him."
Arrington added that "as soon as Zuckerberg unsubscribed I lost the ability to add him to any further groups at all, another protection against spamming and pranks."
A Facebook spokeswoman confirmed that group members can only add their friends to the group. "If you have a friend that is adding you to groups you do not want to belong to, or they are behaving in a way that bothers you, you can tell them to stop doing it, block them or remove them as a friend -- and they will no longer ever have the ability to add you to any group," she wrote in an e-mail. "If you don't trust someone to look out for you when making these types of decisions on the site, we'd suggest that you shouldn't be friends on Facebook."
Facebook Friends can also send messages and tag photos of other friends. Neither of these features has generated any type of outcry.
Arrington himself was added to the group by someone named Jon Fisher, one of Arrington's 4,824 Facebook friends. Fisher is also one of Calacanis's 4,740 friends.
Still, there is something disquieting about the way groups works, according to Chet Wisniewski, a senior security advisor with Sophos. He's concerned with the fact that people cannot opt out of the groups sign-up feature. "I'm uncomfortable with the idea that other people can determine what I display," he said. "The fact that it can't be opted out of, to me, seems a bit strange."
Facebook's groups Help Center confirms that there's simply no way to prevent people from adding you to groups. And the critics say that rather than being added automatically, friends should be given the choice to opt into any groups.
In a sign that Calacanis and Wisniewski may be onto something, online affiliate marketers have begun speculating about how the feature could be misused to drive traffic to marketing Web sites -- a current favorite form of Facebook abuse. "If you were to make a group named AT&T and decided to make a few 'official' Facebook spokesperson accounts to add to the fun, you could essentially launch a campaign offering FREE WIRELESS SERVICE FOR EVERYONE DURING THE MONTH OF OCTOBER," wrote a poster named Jon to the Wickedfire.com Internet marketing forum.
This Jon also claimed to have set up a fake NAMBLA page.
"Seeing as how crowd manipulation and influence over the interwebz is sooooooo easy already, plus tack on this as a social parody of sorts, and poof, you have yourself a publicity nightmare on a scale that would be spreading far more rapidly than any BP oil spill ever could," he added.
Robert McMillan covers computer security and general technology breaking news for The IDG News Service. Follow Robert on Twitter at @bobmcmillan. Robert's e-mail address is robert_mcmillan@idg.com
The World's Most Powerful Women
1. Michelle Obama, First Lady, U.S.
2. Irene Rosenfeld, Chief Executive, Kraft Foods
3. Oprah Winfrey, Talk show host and media mogul
4. Angela Merkel, Chancellor, Germany
5. Hillary Rodham Clinton, Secretary of State, U.S.
6. Indra Nooya, Chief Executive, Pepsico
7. Lady Gaga, Singer and performance artist
8. Gail Kelly, Chief Executive, Westpac
9. Beyoncé Knowles, Singer and fashion designer
10. Ellen DeGeneres, Talk show host
11. Nancy Pelosi, Speaker of the House, U.S.
12. Angela Braly, Chief Executive, Wellpoint
13. Janet Napolitano, Secretary, Homeland Security, U.S.
14. Cynthia Carroll, Chief Executive, Anglo American
15. Sheila Bair, Chair, Federal Deposit Insurance Corporation
16. Sarah Palin, Political maverick and commentator
17. Mary Schapiro, Chair, Securities and Exchange Commission
18. Ellen Kullman, Chief Executive, DuPont
19. Sonia Sotomayor, Supreme Court Justice, U.S.
20. Ursula Burns, Chief Executive, Xerox
21. Angelina Jolie, Actor and UN Goodwill Ambassador
22. Katie Couric, News anchor
23. Kathleen Sebelius, Secretary, Health & Human Services
24. Anne Lauvergeon, Chief Executive, Areva
25. Elena Kagan, Supreme Court Justice, U.S.
Click Here To See The Next Most Powerful Woman In The World
sumber : yah
Thursday, October 7, 2010
China Movie yang bagus : Bao Thanh Thien / Justice Bao / Hakim Bao
Bao Qing Tian 2007 - Main Song
Saya suka cerita cina ini , dan saya suka lagi penutupnya , dan senikatanya dalam bahasa melayu ada saya sertakan di sini.
Bao Qing Tian 2007 Ending Song
Tuesday, September 28, 2010
New-look hybrid helicopter unveiled

MARSEILLE, France (Reuters) – European group Eurocopter showed off a revolutionary winged helicopter on Monday, in a bid to counter U.S. rival Sikorsky's efforts to break the speed barrier by rewriting rotorcraft design rules.
The X3 hybrid helicraft -- which combines forward-facing propellers astride two short aircraft wings with the familiar overhead rotor blades seen on any normal helicopter -- was unveiled following months of secrecy.
The half-plane, half-helicopter design aims to overcome chronic obstacles to high-speed helicopter flight by combining the advantages of fixed-wing aircraft with those of a standard helicopter -- allowing it to fly at 220 knots or 400 km/hour.
The move by the world's largest civil helicopter maker came less than two weeks after United Technologies unit Sikorsky claimed an unofficial speed record of 250 knots (460 km/hour) with its own avant-garde prototype called X2.
Monday, September 27, 2010
MAHA INTERNATIONAL EXPO 2010

Friday, September 17, 2010
[ Keistimewaan ] Bankruptcy , Muflis , Bankrup
Oleh Asuki Abas (Wartawan Utusan)
Sumber : Utusan Malaysia Online
BANKRAP, muflis; dua perkataan taboo yang sama maknanya dan digeruni oleh sesiapa sahaja di negara ini. Diiringi pula oleh mitos bahawa semua harta akan dirampas, hilang hak untuk bekerja di syarikat korporat atau kerajaan, terpaksa membanting tulang seumur hidup untuk membayar hutang - sesiapa sahaja pasti sekurang-kurangnya hampir pitam sekiranya menerima notis kebankrapan daripada pihak bank atau pemiutang.
Persepsi yang salah mengenai proses kebankrapan dan agensi yang bertanggungjawab melaksanakan perintah kebankrapan itu, Jabatan Pemegang Harta (JPH) yang terletak di bawah Jabatan Perdana Menteri, menyukarkan bukan sahaja JPH malah si bankrap itu sendiri.
JPH merupakan pihak yang bertanggungjawab untuk mentadbir dan menguruskan harta si bankrap.
Tugas JPH yang diketuai oleh seorang Pegawai Pemegang Harta (PPH), sekarang ini dijawat oleh Mokhtarudin Baki, bermula sebaik sahaja Perintah Penerimaan dan Perintah Penghakiman (PP&PP) di keluarkan oleh mahkamah. Dalam bahasa orang kebanyakan, PP&PP itu ialah perintah bankrap.
Dari sudut perundangan, Mahkamah Tinggi akan mengeluarkan PP&PP terhadap seorang si berhutang sama ada melalui petisyen pemiutang atau atas permohonan si berhutang itu sendiri.
Ia dibuat berpandukan peruntukan-peruntukan yang termaktub dalam Akta Kebankrapan 1967 dan Kaedah Kebankrapan 1969. Dengan PP&PP, segala hal ehwal aset, tanggungan si berhutang yang sekarang dipanggil si bankrap ditadbir dan diletak hak kepada PPH untuk dikendalikan dan dihasilkan untuk diagih-agihkan kepada pemiutang yang berhak.
Pembayaran hasil pentadbiran (yang dipanggil sebagai pembayaran dividen) dibahagi-bahagikan mengikut peratusan kepada para pemiutang (sekiranya terdapat lebih daripada satu) tanpa mengira siapa yang membuat petisyen bankrapsi.
Menurut Mokhtarudin, perkara yang paling membawa masalah kepadanya untuk menjalankan tugas ialah persepsi bahawa PPH merupakan orang kerajaan yang bertindak untuk mendapatkan hutang bagi pihak pemiutang. Dengan sebab itu, si berhutang biasanya akan melarikan diri sebaik mengetahui bahawa perintah bankrap dikeluarkan terhadapnya.
Gangguan
Bak kata Mokhtarudin: ``Kebanyakan orang Malaysia akan lari kalau dapat perintah bankrap ini, mereka mulalah memindah milik tanah, rumah, kereta kepada kaum keluarga lain - takut dirampas.
``Mereka ingat JPH dan saya ini pemungut hutang untuk bank.''
Tidak ramai yang menyedari bahawa tugas utama PPH ialah melindungi si bankrap daripada gangguan pemiutang. Apa yang berlaku ialah PPH diberi kuasa mencegah pemiutang daripada terus menerus menekan atau mencari atau mengancam si berhutang sepanjang proses kebankrapan itu dilaksanakan.
Pemiutang, tanpa mengira kedudukannya, tidak boleh menyentuh si berhutang selagi beliau dan aset-asetnya berada di bawah PPH. Di situlah terletaknya `keistimewaan' menjadi bankrap.
Sedikit sebanyak, si bankrap sekarang boleh dikatakan sebagai seorang yang untouchable - tidak boleh disentuh oleh sesiapa. PPH mengakui setiap orang tentunya mahu mengelakkan pengisytiharan bankrap kerana tidak ada orang waras yang mahu menjadi seorang muflis, namun ada ketikanya, selepas segala usaha telah dibuat, ia tidak dapat dielakkan lagi dan terpaksa dilaksanakan.
Sehubungan itu, si bankrap seharusnya memandang positif peruntukan dan perlindungan yang diberikan oleh PPH kepadanya. PPH memerlukan kerjasama si bankrap supaya segala proses bagi melangsaikan hutang si bankrap dapat dimulakan secepat mungkin.
Selepas lima tahun ditadbirkan, si bankrap akan diberi pelepasan atau dilucutkan daripada status bankrapnya itu atas budi bicara PPH. Ia bersama syarat bahawa PPH berpuas hati dengan kelakuan dan kerjasama si bankrap sepanjang lima tahun berada di bawah penyeliaan.
Di sini terletak keindahan menjadi seorang bankrap. Menurut Mokhtarudin, seorang bankrap yang sudah dibebaskan juga bebas sebenar-benarnya daripada semua hutang yang ditanggung sebelumnya, ``seperti seorang yang memulakan kehidupan baru tanpa ada hutang sesen pun.''
Sebagai contoh, seorang si berhutang dijadikan bankrap pada tahun 1990 oleh dua buah bank yang menjadi pemiutang kerana tidak mampu membayar pinjaman berjumlah RM5 juta kepada kedua-dua bank.
Si bankrap memberi kerjasama baik kepada PPH dan menyediakan semua maklumat dengan tepat mengenai aset-aset miliknya. PPH dengan itu dapat membuat pentadbiran harta-harta si bankrap dalam tempoh masa yang cepat dan berhasil menjual kesemuanya - sebuah rumah, sebuah kereta dan tiga bidang tanah kebun yang agak kecil - dalam tempoh tiga tahun. Hasil yang diperoleh ialah kira-kira RM300,000 dan ia dibahagi-bahagikan antara kedua-dua bank.
Pelepasan
Pada tahun 1995, PPH yang berpuas hati dengan kelakuan si bankrap yang turut memenuhi semua kriteria yang telah ditetapkan, memberikan pelepasan kepada si bankrap di bawah Seksyen 33A Akta Kebankrapan.
Hasilnya, si bankrap sekarang menjalani kehidupan baru dengan tidak dibebani sebarang hutang. Kedua-dua bank tidak berpuas hati dan membantah tetapi PPH menolak bantahan tersebut kerana undang-undang memperuntukkan kepada si bankrap untuk menjalani kehidupan normal yang bebas hutang selepas beliau menjalani `hukuman'nya.
`Mana ada undang-undang lain yang memberikan pelepasan kepada orang berhutang yang membayar sebahagian kecil sahaja daripada hutangnya? Inilah the beauty of bankruptcy,'' kata Mokhtarudin.
Bagaimanapun, beliau menambah, kesedaran perundangan di negara ini adalah terlalu rendah sehingga tidak ramai yang menyedari keistimewaan bankrapsi. Di negara ini, hanya satu kes dalam setiap 1,000 kes bankrapsi yang melibatkan petisyen yang dipohon oleh si berhutang.
`Di Amerika Syarikat, orang berebut-rebut hendak memohon status bankrap sekiranya betul-betul tidak mampu membayar hutang. Orang kita pula lari,'' kata beliau.
Sebahagian besar daripada mitos yang dikaitkan bersama perintah bankrap itu tidak benar. PPH tidaklah kejam sehingga segala bentuk wang seperti deposit bil air, elektrik dan telefon dirampas.
PPH hanya akan mengambil dan mentadbir apa-apa harta yang cukup untuk membayar hutang yang membuatkan si berhutang itu bankrap sahaja. Jika beliau memiliki hutang sebanyak RM100,000, harta yang diambil adalah setakat RM100,000 sahaja.
Jika si bankrap mempunyai hanya satu rumah, PPH akan menimbangkan supaya rumah itu tidak ditadbir kerana tidak mahu mendatangkan kemudaratan kepada keluarga si bankrap.
PPH juga tidak merampas semua deposit sebaliknya akan menasihatkan misalnya TNB, Telekom atau Jabatan Bekalan Air supaya memindahkan nama kepada isteri atau suami si bankrap kerana adalah menjadi tanggungjawab PPH memastikan si bankrap tidak dibebani sebarang liabiliti tambahan.
Selain JPH mahu memperbaiki tahap kesedaran orang ramai terhadap isu-isu kebankrapan, jabatan itu, pada masa yang sama, cuba untuk memastikan jumlah kes bankrap yang meningkat pada kadar yang membimbangkan iaitu melebihi 10 peratus sejak tahun 1996 dapat dikurangkan.
Dengan itu, satu cadangan dibuat supaya tahap hutang untuk boleh diisytiharkan bankrap dinaikkan daripada RM10,000 kepada RM50,000.
Menurut Dr. Fatimah Daud dari Jabatan Antropologi dan Sosiologi Universiti Malaya, hasil kajian menunjukkan lebih 50 peratus daripada mereka yang diisytiharkan bankrap berhutang kurang daripada RM50,000.
Sehingga akhir tahun 2002, terdapat kira-kira 105,336 kes kebankrapan di negara ini dengan 9,886 kes baru dan 3,832 kes diselesaikan.
Peningkatan tahap pengisytiharan bankrap itu dijangka dicadangkan dalam rangka pindaan Akta Kebankrapan yang sedang dijalankan oleh Jabatan Perdana Menteri.
Selaras dengan usaha memperbaiki imej JPH dan pandangan masyarakat terhadap kebankrapan, PPH pada tahun lalu telah melawat setiap negeri dan mengadakan kempen sehari bersama pelanggan untuk memberikan gambaran lebih tepat mengenai fungsi jabatan itu.
Kempen itu diharapkan mencapai matlamatnya dan mendorong para bankrap yang melarikan diri untuk tampil bekerjasama dengan PPH bagi mempercepatkan proses pelepasan mereka.
`JPH bukanlah pemungut hutang bagi pemiutang, lagi pula jika pun mereka diisytiharkan bankrap, nasihat kami ialah; dunia masih belum kiamat.
`Kami akan membantu mereka untuk melihat semula cahaya di hujung terowong,'' kata Mokhtarudin.
[ Pengertian ] Bankruptcy , Muflis , Bankrup
Bahagian Kebankrapan ditubuhkan di Ibu Pejabat Jabatan Insolvensi Malaysia untuk menguruskan / mengawal selia dan menyelesaikan masalah-masalah dalam hal-hal yang berkaitan dengan kes-kes kebankrapan.
Bagaimana Seseorang Itu Boleh Diisyhtiharkan Bankrap?
Seseorang boleh diistiharkan bankrap melalui 2 cara:
Permohonan individu itu sendiri
Permohonan oleh pihak yang memberi hutang
Apakah syarat-syarat yang membolehkan seseorang itu dihukum bankrap?
Jumlah hutang seberhutang kepada sipemiutang hendaklah sekurang-kurangnya RM30,000.00
Hutang adalah untuk satu jumlah yang boleh ditentukan ("liquidated sum") yang perlu dibayar segera atau kemudiannya
Perbuatan kebankrapan telah berlaku dalam tempoh 6 bulan sebelum petisyen difailkan
Siberhutang adalah pemastautin di Malaysia dalam tempoh 1 tahun sebelum petisyen difailkan
Apakah kesan-kesan setelah seseorang itu dihukum bankrap?
Segala harta bankrap terletak hak kepada Ketua Pengarah Insolvensi. (Sibankrap hilang hak dan kawalan)
Segala hal-ehwal dan liabiliti ditadbir oleh Ketua Pengarah
Pemiutang tidak "remedy" bagi hutang "provable" terhadap harta sibankrap dan tidak boleh
"proceed with or commence any action or other legal proceeding" bagi hutang tersebut kecuali dengan kebenaran (leave) Mahkamah
Ketua Pengarah Insolvensi akan mengambil dan menyimpan segala buku akaun, kertas dokumen dan sebagainya yang berkaitan
Apakah peranan dan tanggungjawab Ketua Pengarah Insolvensi?
Menyiasat aset, liabiliti dan hal-ehwal sibankrap
Pemegang amanah bagi harta yang dikumpulkan
Mengzahir dan menghasilkan harta
Membahagikan harta kepada pemiutang-pemiutang
Menguatkuasa Undang-Undang, Perintah Mahkamah dan Arahan
Mendakwa sibankrap yang melakukan kesalahan
Menyiasat dan mengambil tindakan terhadap mana-mana pihak di bawah seksyen 55(5) Akta Kebankrapan 1967
Mempertimbangkan berbagai permohonan daripada sibankrap antara lain, keluar negara,
penglibatan dalam perniagaan, menjawat jawatan, penjualan harta dan lain-lain
Menjaga hak-hak bankrap
Menjaga kepentingan pemiutang-pemiutang
Menyediakan laporan kepada mahkamah
Memberi pelepasan (discharge) kepada si bankrap di bawah Seksyen 33A
Apakah tanggungjawab seorang bankrap?
Hadir ke pejabat Jabatan Insolvensi Malaysia dengan segera
Memberi segala maklumat mengenai dirinya
Mematuhi segala perintah Mahkamah dan arahan Ketua Pengarah Insolvensi Malaysia (KPI)
Tidak melanggar mana-mana larangan yang dikenakan ke atasnya
Tidak melakukan apa-apa kesalahan di bawah Akta Kebankrapan 1967
Mengemukakan satu penyata pendapatan dan perbelanjaan setiap enam (6) bulan sekali
Memaklumkan kepada Ketua Pengarah Insolvensi Malaysia jika terdapat
sebarang perubahan seperti pendapatan, tempat tinggal, pemilikan harta dan lain-lain berkaitan
Apakah larangan-Iarangan terhadap bankrap?
Seseorang bankrap tidak boleh:
Dilantik sebagai Majistret atau Hakim Mahkamah Sesyen
Dinamakan atau dilantik sebagai ahli Bandaran atau Badan Berkuasa Tempatan
Meneruskan sebarang tindakan Mahkamah kecuali untuk kecederaan peribadi
Keluar negara tanpa mendapat kelulusan Ketua Pengarah Insolvensi atau Mahkamah
Menjadi Pengarah Syarikat yang menjalankan perniagaan atau
terlibat dengan pengurusan syarikat tanpa mendapat kelulusan
Ketua Pengarah Insolvensi atau Mahkamah
Terlibat dalam pengurusan syarikat atau menjadi pekerja syarikat
yang dimiliki oleh isterinya atau saudara maranya tanpa
mendapat kelulusan Ketua Pengarah Insolvensi atau Mahkamah
Meminjam wang melebihi RM1000
Menjadi ahli Jawatankuasa atau bekerja dengan mana-mana pertubuhan
berdaftar tanpa mendapat kelulusan Ketua Pengarah Insolvensi atau Mahkamah
Bertanding dalam pilihanraya atau menjadi wakil rakyat tanpa mendapat kelulusan KPI atau Mahkamah
Memiliki harta alih dan tak alih yang bernilai RM5,OOO kesemuanya
Apakah peranan dan hak-hak pemiutang?
Memfailkan tuntutan 'provable' dengan mengemukakan borang bukti hutang dan
mengemukakan borang bukti serta membayar fi pemfailan sebanyak RM 10.00 setiap tuntutan
Pemiutang Bercagar tidak kehilangan hak mereka ke atas cagaran yang mereka pegang
Mendapat dividen mengikut keutamaan dan nisbah yang layak diterima
Menghadiri mesyuarat pemiutang-pemiutang dan boleh menyuarakan kehendak-kehendak
mereka atas pentadbiran harta sibankrap
Boleh mengakas ke atas penolakan tuntutan mereka
Boleh memohon bagi membatalkan atau meminda perintah mahkamah
Boleh mempertikaikan pelepasan sibankrap di bawah Seksyen 33A, Akta Kebankrapan 1967
Memaklumkan kepada PPH kewujudan aset, liabiliti dan sebarang salah laku sibankrap
Bagaimana pihak pemiutang boleh menuntut hutang?
Failkan tuntutan anda dengan mengisi Borang Bukti Hutang yang boleh diperolehi dari semua cawangan Jabatan Insolvensi di seluruh negara.
Bagaimana menentukan kategori pemiutang?
a) Pemiutang bercagar sepenuhnya dan pemiutang bercagar sebahagiannya
Hak mereka kekal ke atas cagaran tersebut. Mereka harus membuat pilihan ke atas cagaran
tersebut iaitu samada hendak menjual atau menyerahkan kepada PPH atau hanya memegang
cagaran mereka. Mereka harus menghasilkan cagaran mereka dalam masa 6 bulan dari tarikh
Perintah Penerimaan dan Perintah Penghukuman dibuat. Jika tidak, mereka tidak layak
menuntut sebarang faedah ke atas hutang tertunggak
b) Pemiutang keutamaan merangkumi tuntutan-tuntutan yang berikut
o "all local rates and land tax"
o "income tax and other assessed taxes"
o "all wages or salary"
o "all amounts due in respect of contributions payable"
o "workmen's compensation"
a) Pemiutang biasa
Pemiutang ini akan menerima dividen selepas tuntutan pemiutang bercagar
dan keutamaan dibayar dan nisbah bayaran adalah secara sama rata ("pari passu")
Bagaimana menentukan kategori penjamin?
Terdapat 2 kategori penjamin iaitu:
a) Penjamin korporat
Adalah jaminan yang dibuat terhadap pinjaman yang dibuat oleh syarikat atau sesuatu
perniagaan.
b) Penjamin sosial
Jaminan yang dibuat yang mana penjamin tidak mempunyai kepentingan terhadap jaminan
yang dibuat seperti:-
o Jaminan kepada pinjaman biasiswa atau geran untuk tujuan pendidikan atau menjalankan
penyelidikan.
o Jaminan kepada transaksi jualbeli kenderaan untuk seseorang bagi kegunaan persendirian
dan bukan untuk perniagaan.
o Jaminan untuk pinjaman perumahan kepada seseorang bagi tujuan untuk menetap di
rumah berkenaan dan bukan bagi lain-lain tujuan.
Bolehkah penjamin yang menjamin hutang bankrap ......
Seseorang penjamin bagi pinjaman yang dibuat oleh peminjam utama juga boleh dijatuhkan hukuman bankrap sekiranya peminjam utama gagal menjelaskan pinjaman yang dibuat atau mereka gagal dikesan oleh pihak pemiutang.
Bolehkah penjamin yang menjamin hutang bankrap menyelesaikan hutang mereka kepada pihak pemiutang bagi mengelakkan diri mereka juga dari dihukum bankrap?
Jawapannya boleh. Penjamin boleh menjelaskan hutang kepada pihak pemiutang dan tuntutan terhadap jumlah yang telah diselesaikan boleh dibuat dengan memfailkan tuntutan terhadap bankrap.
Bolehkah seseorang bankrap itu memegang jawatan ......
Bolehkah seseorang bankrap itu memegang jawatan sebagai Pengarah, Pengurus, Pengerusi dan bekerja di syarikat-syarikat milik isteri/suami/keluarga atau membuka syarikat sendiri?
Jawapannya boleh dengan mengemukakan permohonan di bawah Seksyen 38(1)(d)
Bolehkah seseorang bankrap membuat perjalanan ke luar negara/menjalankan urusan di luar negara?
Jawapannya boleh dengan mengemukakan permohonan di bawah Seksyen 38(1)(c) kepada Jabatan Insolvensi Malaysia ataupun Mahkamah untuk mendapat kelulusan dan tertakluk kepada syarat-syarat dan peraturan tertentu yang akan ditetapkan oleh Ketua pengarah Insolvensi atau Mahkamah.
Adakah jalan keluar dari kebankrapan?
Ada. Terdapat 3 cara keluar dari kebankrapan:
a) Memohon ke Mahkamah untuk pembatalan PP & PP atas alasan 'Order ought not to
have been made' atau hutang telah dijelaskan ke cawangan
Jabatan Insolvensi Malaysia
b) Melalui Perintah pelepasan oleh Mahkamah
c) Melalui Sijil pelepasan oleh Ketua Pengarah Insolvensi
Apakah tindakan-tindakan yang boleh diambil terhadap bankrap sekiranya mereka gagal mematuhi peraturan atau arahan yang ditetapkan?
a) Sekiranya bankrap gagal menghadirkan diri ke pejabat Jabatan Insolvensi Malaysia
sebagaimana yang diarahkan, waran tangkap boleh dikeluarkan terhadap
beliau (S.28A, Akta Kebankrapan 1967)
b) Sekiranya bankrap gagal membuat bayaran bulanan secara teratur atau gagal
mengemukakan Penyata Hal Ehwal dalam tempoh masa yang ditetapkan, tindakan
komital boleh diambil terhadap beliau (S.91 (2), Akta Kebankrapan 1967)
c) Hukuman-hukuman terhadap si berhutang atau si pemiutang yang melakukan
penipuan (fraudulent debtors and creditors) di bawah S.109, Akta Kebankrapan 1967
Wednesday, September 15, 2010
Datuk Sosilawati Lawiya.. anak jawa berjaya

Menurut sumber berita tempatan semalam ,Pendedahan terbaru berhubung kes pembunuhan kejam jutawan kosmetik terkenal, Sosilawati Lawiya, 47, lebih menyentap perasaan apabila hasil siasatan tidak menolak kemungkinan mangsa bersama tiga lelaki lain disembelih menggunakan senjata tajam.
Sumber yang rapat dengan siasatan kes terbabit berkata, berdasarkan siasatan dilakukan, mangsa dikelar di leher sebelum dibakar oleh kumpulan penjenayah terbabit hingga menjadi debu.
“Hasil maklumat dikumpul setakat ini, polis mendapati pembunuhan itu adalah tindakan jenayah sadis yang dirancang dengan begitu rapi. Lebih mengerikan apabila semua mangsa seolah-olah dilayan seperti binatang tanpa perikemanusiaan.
“Polis turut percaya, abu dan sisa tulang semua mangsa yang dibakar terbabit bukan hanya dibuang di dalam Sungai Panchau, malah turut dibuang ke dalam beberapa parit kecil berhampiran yang arusnya mengalir ke laut,” katanya.
Dalam sidang akhbar kelmarin, Sosilawati bersama tiga mangsa lain disahkan dibunuh kejam di ladang persendirian milik suspek utama yang terletak di Sungai Gadung, Tanjung Sepat.
“Bagaimanapun, polis berjaya mengesan suspek utama bergelar Datuk berusia 41 terbabit dan adiknya berusia 38 tahun sebelum kedua-dua mereka ditahan di rumah mereka yang terletak di Taman Cempaka, kira-kira jam 5 petang Sabtu lalu.
“Setakat ini, polis menemui pisau yang digunakan untuk tujuan pembunuhan terbabit selepas melakukan pemeriksaan rapi di kawasan sungai dan parit berhampiran tapak ladang berkenaan malam Ahad lalu,” kata sumber itu.
Berdasarkan maklumat dikumpul, pisau terbabit dibuang ke dalam sungai bersama abu mayat mangsa bagi menghilangkan bukti jenayah kejam dilakukan.
“Pisau milik kumpulan pembunuh itu ditemui selepas salah seorang suspek yang ditahan memberikan maklumat kepada polis. Setakat ini, polis percaya, pisau itu digunakan untuk membunuh semua mangsa berkenaan” katanya.
Menurutnya, dalam operasi kelmarin, polis Unit Forensik Bukit Aman, Selangor dan Kuala Lumpur melakukan siasatan rapi terhadap lokasi kejadian manakala anggota polis dari Jabatan Kimia Bukit Aman melakukan pemeriksaan di kawasan Sungai Panchau di sini. Difahamkan polis turut menemui sisa pembakaran antaranya tulang dan tisu tubuh yang boleh dikaitkan dengan identiti mangsa yang hilang.
Sementara itu, pasukan penyelam polis meneruskan usaha menyelam di dasar Sungai Kanchong Laut, Kampung Endah bagi mencari objek yang boleh dikaitkan dengan kes pembunuhan berkenaan, semalam. Dalam sidang akhbar kelmarin, Pengarah Jabatan Siasatan Jenayah Bukit Aman, Datuk Seri Bakri Zinin memberitahu empat mangsa berkenaan dipercayai diseksa, dibelasah, selain ditikam menggunakan senjata tajam oleh sekumpulan penjenayah hingga mati berlumuran darah.
Penjenayah yang seolah-olah tidak mempunyai belas kasihan mencurahkan petrol sebelum membakar mayat mangsa sehingga menjadi abu bertujuan menghilangkan bukti jenayah. Penjenayah kemudian mengutip cebisan dan abu mayat semua mangsa yang dimasukkan ke dalam guni atau bekas tertentu sebelum dibuang ke Sungai Panchau, di sini, kira-kira dua kilometer dari lokasi mangsa dibunuh.
Susulan kes itu, polis memberkas lapan suspek termasuk dua wanita antara Jumaat hingga Ahad lalu membabitkan suspek berusia 19 hingga 45 tahun. (AK)
Nama: Datuk Sosilawati Lawiya
Umur: 47 tahun
Tempat kelahiran: Sri Medan, Batu Pahat Johor.
Bilangan anak: 6 orang (4 perempuan), (2 lelaki)
- Membuka produk kecantikan Nouvelles Visage pada tahun 1990-an.
- Syarikat beroperasi di Jalan Raja Bot, Kampung Baru, Kuala Lumpur.
- Berkahwin pada usia 21 tahun (1984) dan berpisah pada usia 34 (1994).
- Memulakan kerjaya sebagai seorang kerani dengan pendapatan RM400.
- Pernah bernikah dengan penyanyi Nash pada 16 November 2006 dan bercerai talak satu pada 16 Mei 2009.
- Ditangkap khalwat pada 1 Januari 2010 tetapi beliau mendakwa sudah berkahwin dengan pasangannya di luar negara. Mereka ditahan oleh pihak masjid Kolej Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM) yang diberi tauliah penguatkuasaan mencegah maksiat dan khalwat oleh JAIS.
- Ibu bapanya berasal dari Indonesia dan menetap di Sri Medan, Batu Pahat, Johor.
- Produk kecantikan Nouvelles Vissages terdiri daripada produk penjagaan kulit seperti pembersih muka, krim kecantikan dan sebagainya.
- Beliau mengembangkan rangkaian perniagaannya sehingga ke Brunei, Singapura dan Thailand serta mempunyai lebih 300 rangkaian stokis seluruh negara.
- Beliau dikatakan mempunyai kekayaan RM 100 juta.
Monday, September 13, 2010
Kerja apa ?
Saya adalah seorang " Business Man " atau "Ahli Perniagaan" . Kebanyakkan masa saya dihabiskan dengan memikirkan selok belok urusan perniagaan. Seorang ahli pernigaan tidak terhad kepada satu satu pekerjaan, kerana setiap perniagaan yang dilakukkannya adalah menjuruskan kepada apa yang dinamakan pekerjaan. Apabila saya mendapat projek pengurusan bazaar, maka saya adalah pengurus bazaar dan pada ketika itu saya di panggil "pengurus ". Apabila saya mengisi masa lapang dengan berniaga di pasar malam atau di pasar tani , maka pada ketika itu saya boleh dipanggil sebagai " peniaga ". Saya juga terlibat dengan persatuan , yang berjawatan "Yang Dipertua" maka di dalam persatuan saya di panggil "Tuan Yang Di Pertua" , Apa bila saya mendapat projek membekalkan peralatan perubatan ke hospital-hospital kerajaan seperti yang sedang saya lakukan sekarang ini , maka saya di panggil " Supplier " atau "Pembekal" . Apabila saya menjalankan kerja-kerja mencuci bangunan , maka saya ketika itu dipanggil " Tukang Cuci". Apabila saya menulis di blog-blog maka saya boleh dipanggil "Blogger". Dan semua panggilan-panggilan tersebut adalah merupakan suatu pekerjaan.
Lalu apakah pekerjaan khusus yang saya lakukan dan apakah 'tajuk' atau 'title' pekerjaan yang harus saya jawab kepada yang bertanya ini ? Seorang yang terlibat dengan pekerjaan sebagai peniaga sepenuh masa tidak ada pekerjaan khusus. Maka tidak lain dan tidak bukan tajuk yang sesuai diberikan kepada saya bagai melambangkan pekerjaan saya tidak lain selalin dari "Ahli Perniagaan " dalam perlbagai bidang . Jika anda bekerja sebagai kerani di mana-mana sektor maka anda dipanggil "Kerani" , dan sampai bila-bila anda akan di gelar sebagai 'kerani' melainkan anda sudah dinaikkan panggkat. Tetapi bagi saya amat sukar untuk mengekalkan status dan pangkat kerja. Kerana dalam masa setahun lebih dari 6 sektor pekerjaan saya lakukan semuanya berkaitan dengan perniagaan , maka oleh kerana perniagaan itu di punyai oleh saya dan saya tidak bekerja dengan orang lain maka saya boleh di kategorikan sebagai pemilik pernigaan itu oleh yang demikian saya boleh menggelar diri saya sebagai "Ahli Perniagaan" dan itu lah profesion atau pekerjaan saya dari dulu sehingga kini.
Saya tidak nafikan mungkin ramai yang keliru dengan gambar-gambar atau kemunculan saya di pelbagai acara yang tidak sama bidang, sebagai contoh, kelibat saya boleh dilihat di hospital-hospital, di pasar-pasar tani dan pasar-pasar malam, di kementerian pertanian dan kadang-kadang di surau-surau. Lalu ramai yang 'confuse' apa pekerjaan saya sebenarnya? Oleh kerana ruang dan peluang pernigaan saya meliputi pelbagai sektor maka saya sudah pasti akan berada di semua lokasi yang mana saya terlibat dengannya.
Saya berharap dengan penjelasan ini dapat mengurangkan kekeliruan yang timbul sebelum ini. Tidak ada apa pun, dan saya begitu perihatin dengan pembaca-pembaca blog ini dan juga insan-insan diluar sana yang begitu mengambil tahu hal diri saya. Saya mengucapkan berbanyak-banyak terima kasih.